Kenapa sih harus pacaran
Siapa sih yang ingin hidup melajang sepanjang hidupnya?
Jawabannya tidak ada seorang pun yang ingin hidup melajang kecuali memang
kepengen melajang. Manusia pada umumnya tidak akan pernah mau hidup dalam
kesendirian.
Manusia akan mencari seseorang yang dapat mendampinginya dan
selalu ada berssamanya. Bisa aja ada yang nyeletuk “ aku ngga perlu seseorang
dalam hidup ini!”. Jika hal itu terjadi, hidup orang tersebut perlu dicermati.
Biasanya orang yang memilih untuk hidup melajag memiliki luka dihatinya. Luka
itulah yang mengakibatkan trauma sehingga tanpa disadari ia menolak kehadiran
orang lain dalam hidupnya.
Kasus seperti ini dengan mudah kita temui. Pada umumnya
mereka hidup normal hanya ia tidak mengizinkan atau menerima orang lain masuk
dalam hidupnya. Ia menutup rapat- rapat pintu hatinya.
Memilih hidup melajang adalah keputusan yang sangat berat.
Hal berat yang perlu dan patut untuk di perhatikan apabila kamu memilih untuk
hidup melajang adalah; taka da orang, baik itu teman maupun sahabat, yang mau
berkorban lebih dari seorang pasangan hidup. Bisa saja mereka dekat dengan kita
dan selalu bersama kita saat kita membutuhkan mereka namun pengorbanan mereka
terbatas. Karena apa? Karena CINTA dan SAYANG seorang teman atu sahabat berbeda
dengan CINTA dan SAYANG yang ada dalam diri seorang pasangan hidup. Benar ngga?
Memilih hidup melajang atau menikah adalah hak setiap orang.
Memilih melajang karena memiliki luka batin tentu tidak baik. Kalau ada luka
batin atau trauma dalam hidup kamu, janganlah hal tersebut dijadikan alasan
untuk menolak kehadiran seseorang dalam hidupmu. Tetapi biarlah itu menjadi
tameng dalam hidupmu untuk mendapatkan orang yang lebih baik lagi. Taka da yang
salah jika kamu mencoba lagi dengan mengubur luka masa lalu yang pernah kamu
alami. Jangan pernah mau dibodohi oleh luka dan trauma masa lalu. Ingat, ada
seseorang diluar sana yang belum pernah kamu jumpai dan mungkin sedang menunggu
kamu. Dia adalah pasangan hidup kamu yang serasi. So, jangan abaikan orang
diluar sana yang sedang menunggumu.
0 comments:
Post a Comment