Cara Mencari Cinta Sejati
Konon, cinta itu di mulai dari mata karena dengan mata, kita bisa melihat apakah lawan jenis yang kita lihat itu menarik atau tidak. Tentu bukan hanya mata yang bekerja di sini, tetapi juga pikiran kita yang turut memberi pertimbangan apakah dia oke atau tidak, dan sebagainya. Namun, ada juga kenyataan lain yang perlu kita ketahui bahwa ada orang yang jatuh cinta bukan hanya karena lewat mata tetapi juga lewat hati.
Saat ini, kita hidup di tengah jaman yang begitu maju, zaman globalisasi, dimana yang jauh menjadi begitu dekat. Nah, ada orang-orang yang jatuh cinta justru lewat internet. Ia belum melihat lawan jenisnya secara fisik, tetapi bisa jatuh cinta dengan lawan jenisnya.
Bahkan mereka berpacaran. Kenapa bisa begitu? Karena mereka melibatkan hati dalamhubungan yang di bangun. Awalnya barangkali dari sekedar chating namun dari situ bisa muncul rasa kagum akan lawan jenis yang di ajak bicara. Rasa kagum itulah yang secara perlahan-lahan berubah menjadi rasa cinta.
Menemukan cinta tidak hanya melibatkan satu sisi dari diri kita (seperti pandangan pertama atau penlaian yang dimulai dari mata), tetapi justru seluruh segi kehidupan kita, termasuk pikiran dan rasa. Karena itu, dalam menemukan cinta, kita jangan hanya mengandalkan pada satu sisi saja (pikiran atau rasa), tapi libatkanlah seluruh segi dari kehidupan kita. Jangan sampai kita terlalu terbawa perasaan dalam mencintai seseorang, tetapi bertindaklah rasional juga.
Lalu, kalau begitu, dimana kita bisa menemukan cinta? Pertanyaan ini tidak bisa dijawab begitu saja, sebab jawaban terhadapnya tidak tunggal.
Seperti telah disinggung di atas, pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, mungkin saja seseorang menemukan cinta di dunia maya, entah itu lewat situs pertemanan seperti Facebook maupun video calling seperti Skype. Kita toh bisa tahu wajahnya sepeerti apa, tidak menjadi soal media apa yang di pakai untuk menemukan cinta. Hala yang menjadi persoalan adalah apakah kita telah menguji bahwa pasangan yang kita dapat lewat internet itu adalah pasangan yang cocok untuk diri kita? Disinilah pentingnya pertimbangan akal , bukan sekedar perasaan. Misalnya, sudahkah kita menguji apakah kita adalah orang yang sanggup menjalani long distance relationship, atau hubungan jarak jauh? Bisakah kita menguji karakter dan kepribadiannya yang sesungguhnya dengan hanya mengandalkan chatting atau video calling?
Memang, ada orang yang mempunyai intuisi yang kuat, sehingga ia mudah menilai apakah seseorang itu orang yang baik atau tidak. Namun, tidak semua di antara kita bisa seperti itu , bukan? Di sinilah pertimbanagan akal sekaligus hati menjadi penting.
Selain itu, sebagaimana kita ketahui, menemukan cinta juga bukan hanya lewat dunia maya. Dalam dunia nyata kita juga bisa menemukan cinta entah di sekolah, lingkungan rumah atau bahkan forum biro jodoh. Singkatnya kita bisa menemukan cinta dalam pergaulan kita. Karena itu berkawanlah sebanyak-banyaknya. Di situ kita bisa mengenal banyak orang dengan berbagai karakter dan keunikan masing-masing.
Hal lain yang perlu diperhatikan sewaktu Anda mencari cinta sejati adalah jangan berprinsip “asal nemu”. Mungkin saja ada situasi seperti itu, misalnya saat seseorang sudah “didesak” oleh usia yang tidak lagi muda, ia mengambil jalan pintas, apakah dengan mencari di internet atau mengikuti forum biro jodoh.
Wah, repot kalau begini. Memang ada pepatah jawa yang berkata, “Witing tresno jalaran soko kulino” artinya “cinta bersemi karena terbiasa”. Namun itu bukan berarti pepatah itu mengajak kita semua untuk asal nemu. Karena itu bergaulah seluas-luasnya, kenalilah orang dengan baik dan pilih lah sosok yang layak dicintai.
0 comments:
Post a Comment